Studi Kualitatif Mengenai Faktor-faktor Pembentuk Perilaku Hidup Rukun Penganut Agama Kristen dengan Penganut Agama Lain

Penulis

  • Mulyawan Santoso Sekolah Tinggi Teologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.61719/Transformatio.A2311.006

Kata Kunci:

toleransi, kerja sama antar penganut agama, eksklusivisme, fanatisme, prasangka

Abstrak

Kehidupan rukun antar penganut agama adalah syarat penting terciptanya hidup yang harmonis di dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia. Karena itu, penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan perilaku hidup rukun penganut agama Kristen dengan penganut agama lain. Tiga belas jemaat awam dari enam gereja dipilih secara bertujuan (purposeful sampling). Hasil temuan memperlihatkan ada tiga faktor yang dapat memengaruhi pembentukan perilaku hidup rukun dengan penganut agama lain, faktor pertama yaitu iman kepercayaan individu dalam melaksanakan perintah Firman Tuhan, yang meliputi menerima kesederajatan dan perbedaan, mengasihi sesama, dan hidup damai dengan sesama. Faktor kedua yaitu pengalaman positf di dalam hidupnya ketika berelasi dan berinteraksi dengan penganut agama lain. Dan faktor ketiga yaitu lingkungan sosial di mana individu itu hidup, bertumbuh, dan bersosialisasi, yang meliputi keluarga, komunitas gereja, dan pengaruh dari pemimpin kristen yang menjadi referensinya. Temuan lain yang diperoleh melalui penelitian ini adalah adanya beberapa faktor yang dapat menghambat pembentukan perilaku hidup rukun dengan penganut agama lain yaitu pengalaman negatif yang dialami di dalam hidup ketika berelasi dan berinteraksi, serta hambatan yang bersumber dari persoalan teologis-doktrinal yang pada gilirannya berpengaruh pada relasi sosiologis atau kultural. Atau sebaliknya hambatan dari persoalan sosiologis namun akhirnya berimplikasi teologis yaitu eksklusivisme, fanatisme, dan prasangka.

Referensi

Abdillah, Masykuri. “Alam Sjah Ratu Perwiranegara; Stabilitas Nasional dan Kerukunan.” Dalam Menteri-Menteri Agama RI Biografi Sosial-Politik. Jakarta: Badan Litbang Departemen RI, 1998.

Ali, H. M. Daud. Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial Dan Politik: Buku Daras Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Bulan Bintang, 1988. https://lib.ui.ac.id. Andreas, W. Manajemen Gereja. Bandung: Bina Media Informasi, 2010.

Arifianto, Yonatan Alex. “Peran Gembala Menanamkan Nilai Kerukunan Dalam Masyarakat Majemuk.” Voice of HAMI: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 3, no. 1 (21 Oktober 2020): 1–13.

Arisman, Ismardi &amp. “Meredam Konflik Dalam Upaya Harmonisasi Antar Umat Beragama.” Toleransi 6, no. 2 (Desember 2014): 200–222. https://doi.org/10.24014/trs.v6i2.907.

Balswick, Jack O., Pamela Ebstyne King, dan Kevin S. Reimer. The Reciprocating Self: Human Development in Theological Perspective. 0 edition. Downers Grove, Ill: IVP Academic, 2005.

Beebe, Steven A, dan John T Masterson. Communicating in Small Groups. Boston: Pearson Education, 2006.

Boyd, Robert D. Personal Transformations in Small Groups. 1st edition. London: Routledge, 1994.

Brow, Robert. Asal Mula Agama (Religion, Original, Ideas). Bandung: Tonis, 1986. https://inlislite.iaknpky.ac.id/opac/detail-opac?id=3810.

Calvin, Yohanes. Institutio. Pengajaran Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983.

Daradjat, Zakiah. Ilmu jiwa agama. Jakarta: Bulan Bintang, 2005.

Diana, Ruat, K. Katarina, Yesi Tamara, dan Kiki Priskila. “Prinsip Hidup Kristen Di Tengah Masyarakat Yang Majemuk.” Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen) 1, no. 2 (23 Agustus 2019): 90–99. https://doi.org/10.59177/veritas.v1i2.50.

Efferin, Henry. “Toleransi Agama dari Perspektif Injili.” Dalam Perjuangan menantang zaman: kumpulan esai sebagai penghargaan kepada Pendeta Stephen Tong pada HUT ke-60, disunting oleh Hendra G. Mulia. Reformed Institute Press, 2000.

Ekman, Paul. “An Argument For Basic Emotions.” Cognition and Emotion 6, no. 3/4 (1992): 169–200.

Haris, Syamsuddin. Masalah-masalah demokrasi dan kebangsaan era reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.

aspx?id=876204.

Hasani, Ismail, dan Bonar Tigor Naipospos. Dari Radikalisme Menuju Terorisme. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara, 2012.

Hegelberg, Dave. Tafsiran Roma. Bandung: Kalam Hidup, 1996.

Hoekema, Anthony A. Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah. Surabaya: Momentum, 2003.

Ismail, M. Agus Noorbani, Daniel Rabitha, Marpuah, dan Rudy Harisyah Alam. Toleransi dan Kerjasama Umat Beragama di Wilayah Sumatera. Jakarta: Kerjasama Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta dengan Litbangdiklat Press, 2020.

Kamus Umum Bahasa Indonesia. Susunan W.J.S. Poerwadarminta. Cetakan IX. Jakarta: Balai Pustaka, 1986.

Keltner, Dacher, dan Ann M. Kring. “Emotion, Social Function, and Psychopathology.” Review of General Psychology 2, no. 3 (1 September 1998): 320–42.

Kholidi, Ahmad Khaerul. “Harmoni Masyarakat Islam dan Hindu di Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat (Ditinjau dari Perspektif Pierre Bourdieu).” Palita: Journal of Social Religion Research 3, no. 1 (27 Agustus 2018): 35–54. https://doi.org/10.24256/pal.v3i1.192.

Kreeft, Peter, dan Ronald K. Tacelli; Pedoman Apologetik Kristen 1. Kalam Hidup, 2006.

Kuyper, Abraham. Lectures on Calvinism: The Stone Foundation Lectures. Grand Rapids, Mich: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1970.

Liliweri, Dr Alo. Prasangka dan Konflik ; Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara, 2005.

Merriam, Sharan B., dan Elizabeth J. Tisdell. Qualitative Research: A Guide to Design and Implementation. 4th edition. San Francisco, CA: John Wiley & Sons, 2015.

Metzger, Will. Tell the Truth: The Whole Gospel to the Whole Person by Whole People. Surabaya: Momentum, 2005.

Mujahidah. “Implementasi Teori Ekologi Bronfenbrenner Dalam Membangun Pendidikan Karakter Yang Berkualitas.” Lentera: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi 17, no. 2 (Desember 2015): 145304.

Objantoro, Enggar. “Pluralisme Agama-Agama: Tentangan Bagi Teologi Kristen.” Jurnal Simpson: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 1, no. 1 (3 Maret 2016).

Pentury, Thomas. “Moderasi Beragama dan Kristen Moderat: Sebuah Tanya Jawab.” Dalam Mozaik Moderasi Agama dalam Perspektif Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.

Purwanto. Evaluasi hasil belajar. surakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Riniwati. “Bentuk Dan Strategi Pembinaan Warga Jemaat Dewasa.” Dalam Strategi Pembinaan Jemaat Untuk Meningkatkan Kehidupan Jemaat. Ungaran: STT Simpson, 2016.

———. “Iman Kristen Dalam Pergaulan Lintas Agama.” Jurnal Simpson: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 1, no. 1 (2016).

Rumbi, Frans Paillin. “Manajemen Konflik Dalam Gereja Mula-Mula: Tafsir Kisah Para Rasul 2: 41-47.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 1 (2019): 9–20.

Sagala, Lenda Dabora J. F. “Peran Pendidikan Kristen Dalam Menghadapi Perubahan Sosial.” Jurnal Simpson: Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 1, no. 1 (3 Maret 2016).

Sairin, Weinata. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.

Shodiq. “Pengukuran Keimanan: Perspektif Psikologi.” Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (19 April 2014): 126–38. https://doi.org/10.21580/nw.2014.8.1.573.

Siburian, Togardo. Kerangka Teologi Religionum Misioner. Pendekatan Injili tentang Hubungan Kekriatenan dengan Agama-Agama Lain. Bandung: STT Bandung, 2004.

Solehah, Mardiana Hayati. “Psikologi Beraksi : Tebalnya Selubung Fanatisme.” Psikologi Beraksi (blog), 1 Juni 2014. http://psikologiberaksi.blogspot.com/2014/06/tebalnya-selubung-fanatisme.html.

Stetson, Brad. Pluralism and Particularity in Religious Belief. Connecticut: Westport, 1994.

Stevanus, Kalis. “Memaknai Kisah Orang Samaria yang Murah Hati Menurut Lukas 10:25-37 sebagai Upaya Pencegahan Konflik.” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 3, no. 1 (27 Juni 2020): 1–13. https://doi.org/10.34307/b.v3i1.99.

Stott, John, dan Yongky Karman. Jangan lepas tangan!: mari berpartisipasi bersuara dan memilih. Jakarta: Bina Kasih, 2009.

Suhadi dan Yonatan Alex Arifianto. “Pemimpin Kristen Sebagai Agen Perubahan di Era Milenial.” EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership 1, no. 2 (10 Desember 2020): 129–47. https://doi.org/10.47530/edulead.v1i2.32.

Yewangoe, A.A. Agama dan kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=577470.

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-06

Cara Mengutip

Studi Kualitatif Mengenai Faktor-faktor Pembentuk Perilaku Hidup Rukun Penganut Agama Kristen dengan Penganut Agama Lain. (2023). TRANSFORMATIO: Jurnal Teologi, Pendidikan, Dan Misi Integral , 1(01), 85-107. https://doi.org/10.61719/Transformatio.A2311.006