Prinsip Sabat Bagi Restorasi Kehidupan Masyarakat Perkotaan
DOI:
https://doi.org/10.61719/Transformatio.A2412.007Kata Kunci:
Hari Sabat, pembebasan, kecukupan, istirahat, restorasiAbstrak
Prinsip Sabat memiliki peran penting dalam restorasi masyarakat perkotaan yang kompleks. Kota sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan seperti kesenjangan sosial, ketidaksetaraan, kemiskinan, eksploitasi pekerjaan, flexing, dan degradasi lingkungan. Dengan berpegang pada prinsip Sabat, diharapkan masyarakat perkotaan dapat mengadopsi pola hidup yang sehat serta memastikan manfaat ekonomi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Adapun metode penelitian dari tulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Metode ini melibatkan analisis, sintesis, dan interpretasi informasi yang telah diterbitkan sebelumnya dalam bentuk buku, desertasi, artikel jurnal, laporan, sumber daring, dan karya tulis lainnya yang relevan dengan topik Sabat. Sabat, sebagai hari suci, tidak hanya memiliki pengaruh spiritual tetapi juga dampak sosial yang signifikan. Pertama, prinsip Sabat sebagai dasar bagi pembebasan dari perbudakan modern. Bagian ini menekankan pentingnya mengingat asal-usul dan peristiwa pembebasan, serta mempromosikan nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan solidaritas sosial. Prinsip ini menegaskan bahwa keseimbangan dalam kehidupan, baik secara spiritual maupun sosial, adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur serta mencerminkan peran Tuhan sebagai Pembebas. Kedua, prinsip Sabat sebagai dasar bagi pola hidup mencukupkan diri, masih sangat relevan dalam menghadapi tantangan masyarakat perkotaan saat ini. Di tengah kehidupan kota yang menawarkan konsumsi berlebih dan ketidakseimbangan ekonomi, gaya hidup mencukupkan diri menolong kita untuk menghindari keserakahan, mementingkan keadilan ekonomi, dan berbagi kepada mereka yang miskin dan berkekurangan. Ketiga, prinsip Sabat merupakan pengaturan ritme hidup yang Tuhan sudah anugerahkan bagi kita, sehingga dengan menerapkan prinsip ini kita memahami dengan baik kebutuhan akan istirahat bagi tubuh dan jiwa kita. Keempat, Sabat juga memiliki peran penting dalam merestorasi berbagai hal dalam kehidupan dan perekonomian masyarakat kota. Prinsip Sabat memiliki peran penting dalam merestorasi hubungan sosial, menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan kinerja, dan mendukung pelestarian lingkungan. Dengan memahami dan mempraktikkan konsep Sabat, masyarakat perkotaan dapat membangun masyarakat yang seimbang dengan nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan solidaritas.
Referensi
Bonde, Jens Peter, Johnni Hansen, Henrik A Kolstad, Sigurd Mikkelsen, Jørgen H Olsen, David E Blask, Mikko Härmä, et al. “Work at Night and Breast Cancer – Report on Evidence-Based Options for Preventive Actions.” Scandinavian Journal of Work, Environment & Health 38, no. 4 (July 2012): 380–90. https://doi.org/10.5271/sjweh.3282.
Brueggemann, Walter. Sabbath as Resistance, New Edition With Study Guide: Saying No to the Culture of Now. Presbyterian Publishing, 2017.
Burer, Michael H. The Hiistorical and Cultural Background of Divine Sabbath Work and Its Relationship to Key Controversy Passages in The Gospel. Dallas Theological Seminary, ProQuest Information and Learning Company, 2004.
Darmaputera, Eka. Sepuluh Perintah Tuhan - Museumkan Saja? Yogyakarta: Gloria Graffa, 2005.
Dawn, Marva J. Keeping the Sabbath Wholly: Ceasing, Resting, Embracing, Feasting. William J. Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids, Michigan, 1989.
Doyle, Vickie M. The Impact of Sabbath Keeping on Faith Development. Anderson University School of Theology: ProQuest Information and Learning Company, 2007.
Edwards, Tilden. Sabbath Time. Nashville: Upper Room Books, 1992.
Harbin, Michael A. “The Manumission of Slaves in Jubilee and Sabbath Years.” Tyndale Bulletin 63.1 (2012). https://doi.org/10.53751/001c.29326 https://tyndalebulletin.org/.
Heschel, Abraham Joshua. The Sabbath. Farrar, Straus and Giroux, 1951.
Paul II, John. “Dies Domini (May 31, 1998).” Diakses September 20, 2022. https://www.vatican.va/content/john-paul-ii/en/apost_letters/1998/documents/hf_jp-ii_apl_05071998_dies-domini.html.
Kaseke, Fanny Y.M. “Sabat Dan Pandemic Covid 19 Perspektif Eco-Teologi Kristen.” Jurnal Scripta Teologi Dan Pelayanan 9 (2020): 23–31. https://doi.org/10.47154/scripta.v9i1.110.
Lee, Jon English. There Remains a Sabbath Rest for The People of God: A Biblical, Theological, And Historical Defence of Sabbath Rest as A Creation Ordinance. The Southern Baptist Theological Seminary: ProQuest LLC, 2018.
Mamonto, Marthinus. “Pelayan Dan Pelayanan Gereja.” Fakultas Teologi Univesitas Kristen Indonesia Tomohon Jurnal Teologi EXODUS No. 18 Tahun XIII (2006): 56.
Phillips, Susan S. Merawat Kehidupan. Literatur Perkantas, terjemahan, 2015.
Ray, Bruce A. Merayakan Sabat: Menemukan Peristirahatan Di Dunia Yang Tidak Pernah Beristirahat (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Momentum, 2006.
Remikatu, Jefri Hina. “Teologi Ekologi: Suatu Isu Etika Menuju Eskatologi Kristen.” CARAKA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika 1, no 1 (2020): 65–85. https://ojs.sttibc.ac.id/index.php/ibc/article/view/12.
Rowland, Chris. From Sabbath to Lords Day: A Summary of Sabbath Observance in Judaism at The Beginning of The Christian Era. Carson, D.A. Eugene, Oregon: Wipf and Stock Publisher, 1982.
Shen, Jianhua, Leigh C. P. Botly, Sharon A. Chung, Alison L. Gibbs, Skender Sabanadzovic, and Colin M. Shapiro. “Fatigue and Shift Work.” Journal of Sleep Research 15, no. 1 (March 2006): 1–5. https://doi.org/10.1111/j.1365-2869.2006.00493.x.
Sherman, Robert. “Reclaimed by Sabbath Rest.” Interpretation: A Journal of Bible and Theology 59, no. 1 (2005): 38–50. https://doi.org/10.1177/002096430505900105.
Shin, Euntaek D. A Theology of Rest. Wheaton College ProQuest Dissertations Publishing, 2022.
Suprandono, Yohanes Rahdianto. “Reinterpretasi Sabat (Keluaran 20:8-11).” PT BPK Gunung Mulia, 2021.
Suprandono, Yohanes Rahdianto 1)* and , Setio, Robert 2). “Rereading of The Sabbath Law (Exodus 20: 8-11) as A Response to Modern Slavery Issue.” Jurnal Jaffray 19, No. 2 (2021): 202–217. https://doi.org/10.25278/jj.v19i2.564.
Swartley, Willard M. Slavery, Sabbath, War and Women: Case Issues in Biblical Interpretation. Scottdale-Pennsylvania: Herald Press, 1983.
Turner, Sean Colin. Shabbat Shalom: Clergy Sabbath as Disruptive Innovation and Renewal. Duke University ProQuest Dissertations Publishing, 2019.
Warren, Tish Harrison. “How to Fight Back Against the Humanity of Modern Work.” The New York Times, October 19, 2022. https://www.nytimes.com/2022/10/16/opinion/work-rest-sabbath.html
Ye, Han Hui, Jae Uk Jeong, Man Joong Jeon, and Joon Sakong. “The Association between Shift Work and the Metabolic Syndrome in Female Workers.” Annals of Occupational and Environmental Medicine 25, no. 1 (2013): 33. https://doi.org/10.1186/2052-4374-25-33.
Yorks, Barbara Cordelia Hart. “The Understanding and Practice of Sabbath.” Asbury Theological Seminary ProQuest Dissertations Publishing, (2011): 1 - 224.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. 3rd ed. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.
Sumber Daring:
Alkitab Sabda
https://alkitab.sabda.org/strong.php?id=714
Global Slavery Indeks (GSI), 2023
https://www.walkfree.org/global-slavery-index/, diakses Februari 2024
https://cdn.walkfree.org/content/uploads/2023/11/14130727/gsi-country-study-indonesia.pdf
https://cdn.walkfree.org/content/uploads/2023/05/23135406/GSI-2023-Social-Media-Spotlight.pdf
Halodoc
https://www.halodoc.com/artikel/orang-yang-tinggal-di-kota-besar-rentan-idap-gangguan-jiwa
Labcito
https://labcito.co.id/kardiovaskular-pengertian-sebab-dan-contoh-penyakit/
Medical News Today
https://www.medicalnewstoday.com/articles/mental-health-living-in-a-city
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 TRANSFORMATIO: Jurnal Teologi, Pendidikan, dan Misi Integral
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.