Editorial Jurnal Transformatio Vol 1 No 2
DOI:
https://doi.org/10.61719/Kata Kunci:
editorialAbstrak
Delapan abad sebelum seorang bayi yang dinamakan “Tuhan beserta kita” dilahirkan, Yesaya melihat Tuhan duduk di atas takhtaNya sementara para serafim berseru-seru seorang kepada yang lain. Tiga kali seruan ilahi, suci dan transenden, memenuhi indra Nabi Yesaya. Tuhan semesta alam duduk terpisah. Tuhan ini sungguh berbeda dari patung-patung yang terbuat dari kayu. Dan di hadapan kekudusan yang membakar ini, Yesaya yang kotor mengakui kenajisannya. Ada pemisahan yang nyata di antara kekudusan sang Raja dan keaiban umatNya.
Referensi
Editorial Jurnal
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 TRANSFORMATIO: Jurnal Teologi, Pendidikan, dan Misi Integral
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.